#FilmTeduh – NKCTHI

310 0

Film NKCTHI: Keteduhan dalam Kepahitan Keluarga

Keluarga seharusnya menjadi rumah ternyaman bagi seseorang. Kamar berteduh paling hangat yang siap merangkul erat manakala gemuruh badai hidup begitu riuh bertabuh. Dalam keluarga, semestinya ada balutan kasih yang nantinya sanggup melunturkan semua selisih, sedih, dan perih.

Namun, ada kalanya keluarga justru menancapkan duri paling tajam di hatimu. Bahkan, duri tersebut mendekam begitu lama hingga tanpa sadar menorehkan luka terdalam.

Satu-satunya naungan berlindung teraman lambat laun berubah menjadi tempat paling ingin dijauhi. Lalu, bagaimana kau bisa menemukan keteduhan di tengah kepahitan yang dirasakan dalam keluarga?

Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” (NKCTHI) merupakan salah satu film bertema keluarga yang sukses mengobrak-abrik hati para penonton di awal tahun 2020 lalu. Kau bisa ikut belajar bagaimana para tokoh di film ini mengembalikan keteduhan keluarga di tengah luka yang menahun mendera.

 

Menerima Perasaan Terluka

Tiga bersaudara di film ini (Angkasa, Aurora, dan Awan) memiliki kepahitan berbeda-beda sejak kecil. Luka di masa lalu tersebut bersembunyi tenang di masing-masing hati mereka, bahkan terkesan diabaikan. Sayangnya, memendam luka tidak lantas membuatnya lekas mengering. Dia justru terus-menerus menganga tanpa pernah disembuhkan.

Dari sini kau paham bahwa mengacuhkan perasaan terluka hanya demi kebahagiaan keluarga bukanlah jawaban untuk mengusir kepahitan. Hatimu harus lebih lapang menerima segala kepiluan yang ada, mulai dari sedih, kecewa, hingga marah. Karena hanya dengan menerima sekaligus mengenali luka, kau akhirnya sadar bagaimana cara menyembuhkannya.

Berbahagia dalam keluarga bukan berarti tidak pernah tersakiti. Buat apa menimbun luka kalau hanya tumbuh menjadi bara di hatimu?

 

Bercakap dari Hati ke Hati

Sekilas Angkasa, Aurora, dan Awan adalah kakak-beradik yang harmonis dan manis. Padahal, mereka pernah menyimpan sedikit kemarahan satu sama lain. Berbagai pikiran keruh melayang-layang di benak mereka tanpa sempat diperbincangkan dari hati ke hati.

Kala kau biarkan luka dan kepahitan keluarga memenuhi pikiran dan hatimu, maka kau terus-terusan merasa paling menderita. Kau kesulitan lepas dari jerat rasa sakit ini andai kau membentengi hati dari keluargamu. Bicarakan apa yang kau rasakan dan beri ruang bagi mereka untuk memahamimu. Hanya dengan begitulah bahasa lukamu dapat tersampaikan.

Mustahil keluarga dapat mengerti perasaanmu selama pintumu masih tertutup rapat. Mereka tak bisa menerka-nerka rasanya lukamu. Lekas utarakan isi hatimu.

 

Buka Hati untuk Kata Maaf

Tiap anggota keluarga bisa menyakiti satu sama lain. Angkasa pernah terluka sebegitu dalam karena tertekan oleh ayahnya. Aurora berubah menjadi gadis dingin sejak diacuhkan keluarganya bertahun-tahun. Awan, si pusat keluarga, lama-lama terpenjara oleh luapan kasih sayang seluruh anggota keluarga.

Tidak ada keluarga yang sempurna. Sakit hati yang ditimbulkan oleh orang tedekat acap kali menorehkan luka paling memilukan. Meminta sekaligus menerima maaf adalah obat paling mujarab guna membasuh luka tersebut.

Maaf. Satu kata sederhana yang sanggup meluruhkan semua kepahitan hati di dalam keluarga. Buka hatimu untuk kata itu, niscaya lukamu akan sembuh.

 

Menyusun Kembali Keretakan

Keretakan dalam keluarga pastilah muncul selepas ada konflik. Angkasa, Aurora, dan Awan memilih untuk pelan-pelan membangun kembali kehangatan keluarga mereka. Luka terdahulu jelas masih ada dan tak akan pernah hilang, tapi setidaknya kini mereka bisa merangkul masa lalu dalam damai.

Kau bisa saja membiarkan kepahitan lambat laun meruntuhkan rasa sayangmu akan keluarga. Tapi, kau juga punya pilihan lain dengan menambal keretakan yang terlanjur ada agar keluarga kembali berdiri lebih kokoh.

Retak dalam keluarga pasti selalu ada. Mana yang kau pilih: membiarkan luka-luka hatimu menghancurkannya atau memperbaiki retakan yang ada?

Keluarga tidak melulu memberikan kebahagiaan di hidupmu. Ada kalanya kau harus menerima rasa sakit atau luka karena orang terdekat. Terima, rangkul, dan lepaskan luka-lukamu perlahan. Dari situlah kau akan belajar makna keteduhan keluarga sesungguhnya.

Kau tak harus punya sebuah keluarga sempurna untuk menjagamu tetap berbahagia.

 

Jessica Dima

 


Rekomendasi dokumentasi untuk artikel:

https://www.instagram.com/p/B44TWIIg0O9/

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.