Merengkuh Visi

113 0

Kenapa wajahmu berkerut seperti kain kusut? Apa kau merasa mimpimu terlalu jauh untuk kau gapai? Ataukah banyak yang mencibirmu atas mimpimu?

 

Terpaan Angan

Saat ini, mungkin kau anggap dirimu terlihat biasa saja dan tak memesona. Kau tumbuh diantara semak-semak yang menghimpitmu sehingga mimpimu tampak hanya menjadi kiasan dan sindiran. Hari-harimu diterpa gelombang panas dan membuatmu langsung merasa ciut setiap kali membuka mata. Tamparan realita mengecilkan nyalimu sekaligus membakar angan-anganmu menjadi debu.

Pada akhirnya, kehidupan seperti apa yang ingin kau jalani? Mengapa harus kau mendengarkan apa kata orang lain? Bukankah kau dibentuk dengan misimu sendiri. Harusnya kau bertanya pada Sang Khalik apa misi hidupmu. Apakah mimpimu seturut dengan misi penciptaanmu?

 

Teguhlah dalam Merengkuh

Biarkan mereka menghakimi dan mencemoohmu, tapi jangan biarkan ketakutan menghalangi gairahmu. Berjalanlah bersama-Nya agar kau tak hilang arah, walau jalanmu terasa menyakitkan. Kau tidak sendirian karena Dia selalu menemanimu. Awalnya memang terasa sulit, namun Tuhan akan mengirimkan utusan-utusan-Nya untuk menolongmu. Nantinya, kau akan menari dengan gemulai di taman yang penuh sesak.

Tahukah kau? Kau lebih kuat dari apa yang kau pikirkan. Apabila jalanmu tak berliku dan berkerikil, maka semakin kecil rasa syukurmu akan pencapaian yang kau raih.

 

“Keringatmu membentuk mentalmu sekuat baja. Kau sedang dilatih
menjadi pemenang dengan jiwa pejuang.

 

Kini kau ditempa seperti besi berharga agar menjadi mata pedang yang tajam yang mampu menghunus dengan tepat sasaran. Namun, tetaplah membumi. Jalani hidup selayaknya matahari dipandang orang atau tidak, dia tetap bersinar. Dihargai atau tidak, dia tetap menerangi.

Kau tahu mengapa lilin meleleh? Karena dia mengorbankan dirinya untuk menerangi ruang. Cahaya kecilnya mampu membunuh kegelapan dan kesuraman. Maka, jadilah lilin di dalam kesuraman harimu. Sinarilah jalanmu dengan keyakinan. Dia mengajarimu berjuang hidup taat dan setia akan rancangan indah dalam misi penciptaanmu.

 

Melangkahkan Kaki

Bangunlah rencanamu dengan hikmat-Nya agar kau tak mudah terombang-ambing dan tak tentu arah. Tetapkan targetmu setinggi mungkin dan berjuanglah sekeras mungkin hingga rasanya esok waktu tak berputar kembali. Berserahlah dan senantiasa libatkan Sang Khalik Kehidupan dalam meniti visimu.

Tetaplah percaya diri, bahkan di saat kau gagal. Tak mudah memang bersukacita di atas kegagalan. Tapi, yakinlah kau tidak sendirian.

 

“Tenang, Sang Khalik Kehidupan setia mengayuh bersamamu dan
sedang merangkai keindahan pada ujungnya.”

 

Jangan biarkan perasaan membuatmu meragu akan keagungan-Nya. Sesaplah kemenangan karena sedihmu hanya sementara dan susahmu ada akhirnya. Taklukkan banyak gunung, lewatilah jurang, selamilah palung, dan hadapilah halangan di hadapanmu bersama-Nya. Yakinkan dirimu bahwa ujianmu tak akan melebihi kapasitasmu dalam meraih visi. Ingatlah, semakin sulit jalanmu, maka semakin dekat kau dengan kebahagiaanmu.

 

Ruth Lana Monika

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.