7 Panduan Praktis buat Cek Kesehatan Mental

Seberapa sering kamu cek kesehatan mental? Seminggu sekali, sebulan sekali, atau justru sangat jarang kamu lakukan?

Untuk mengecek kesehatan fisik, kamu terbiasa melakukannya secara rutin. Misalnya, mengukur kadar gula dalam darah, mengecek tekanan darah, medical check up lengkap, dan lain-lain. Namun, bagaimana dengan kondisi mentalmu?

Selama ini, kita mungkin tanpa sadar lalai dalam mengecek kesehatan mental. Pasalnya, parameter atau indikasi sehat secara mental pun kurang kamu pahami. Maka, jangan heran jika kemudian kamu tiba-tiba merasa kondisi diri kacau karena banyak masalah atau tekanan.

Berikut beberapa panduan praktis yang bisa kamu pakai untuk cek kesehatan mental secara mandiri. Dengan checklist ini, setidaknya kamu bisa mengambil langkah lebih tepat ketika ternyata kondisi mental sedang kurang baik.

Seberapa penting cek kondisi mental?

Melakukan pengecekan akan kondisi mental pada dasarnya merupakan bagian dari tindakan preventif. Tantangan dan tekanan hidup rentan memengaruhi kondisi mentalmu. Andai kita tidak dapat mengelola tekanan yang muncul, besar kemungkinan kesehatan mentalmu bakal memburuk.

Selain itu, pengecekan kesehatan mental secara rutin membantumu dalam mendeteksi adanya tanda-tanda gangguan mental tertentu. Misalnya, stres, burnout, kecemasan, dan lain-lain. Deteksi secara dini dapat mencegah kondisimu kian memburuk, terlebih gangguan pada aspek psikologis pun sering kali tidak kamu sadari.

Di sisi lain, rutin cek kondisi mental turut mendorong kamu menjadi lebih peka akan kondisi diri. Saat menghadapi masalah, emosimu bisa menjadi lebih stabil sehingga mampu mengelola stres secara sehat. Ketika menemukan tanda kurang sehat pada mental, kamu nantinya dapat mengambil langkah tepat sebelum menjadi lebih parah.

Checklist untuk cek kesehatan mental

Daftar pertanyaan berikut ini bisa kamu ajukan ke diri sendiri untuk mengecek kondisi mental sedang baik-baik saja atau justru sebaliknya:

cek kesehatan mental
Credit: Freepik
  1. Apakah aku merasa sedih atau kehilangan semangat hampir setiap hari?
  2. Apakah aku merasa cemas atau khawatir berlebihan belakangan ini?
  3. Bagaimana pola tidurku beberapa hari ini? (Apakah aku sulit tidur atau sering terbangun di malam hari? Apakah aku tidur berlebihan, tetapi tetap saja merasa lelah?)
  4. Apakah aku merasa lelah fisik ataupun emosional tanpa alasan jelas?
  5. Apakah aku belakangan sulit berkonsentrasi ataupun membuat keputusan?
  6. Apakah aku sengaja menghindari pertemanan atau pertemuan sosial secara berlebihan?
  7. Apakah aku belakangan ini sering merasa tak berguna atau menyalahkan diri sendiri?

Jika satu atau lebih pertanyaan kamu jawab dengan “ya”, maka kemungkinan kondisi mentalmu sedang kurang baik. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pengecekan secara rutin agar kesadaran akan kesehatan mental tetap terjaga.

Apa yang harus dilakukan jika kondisi mental tidak sehat?

Lalu, bagaimana jika ternyata kamu memang sedang tidak baik-baik saja? Panduan atau checklist tadi hanya sebagai gambaran umum mengenai kondisimu. Kamu dapat mengambil langkah preventif berikutnya untuk memulihkan kondisi mental.

Andai kesulitan mengelola masalah atau gejala yang ada, kamu jelas memerlukan bantuan profesional untuk mengurai kondisimu. Salah satunya dengan ikut sesi konseling online bersama Professional Listener di Teman Berteduh.

Melalui konseling, kamu akan diajak untuk menggali dan mengurai perasaan ataupun kondisi diri yang dirasa mengganggu. Konseling juga mendorongmu untuk menemukan upaya terbaik dalam menghadapi tantangan, tentunya dengan cara lebih sehat.

Para Professional Listener telah tersertifikasi dari program The Art of Listening dari Teman Berteduh Academy dan memenuhi standar untuk melakukan pendampingan. Mereka memiliki standar khusus dan keterampilan yang dapat membantumu bercerita dan mengungkapkan perasaanmu dengan leluasa.

Yuk, jadikan konseling rutin sebagai bagian dari gaya hidupmu agar kesehatan mentalmu terus terjaga!

Tips menjaga kesehatan mental

Guna menjaga kesehatan mental, kamu dapat melakukan tips praktis berikut ini:

Rutin berolahraga

Olahraga dapat menghasilkan hormon endorfin yang memberikan rasa senang. Dengan rutin olahraga, kamu terbantu untuk menjaga kondisi tetap stabil sekalipun banyak tekanan dan masalah setiap hari.

Jaga pola makan dan tidur secara tepat

Biasakan tidak menunda waktu makan dan pastikan asupan makanannya pun bergizi. Selain itu, milikilah waktu tidur yang berkualitas dan teratur. Hindari terlalu banyak begadang karena dapat menurunkan kondisi fisik dan berdampak ke kondisi mental.

Hindari kegiatan multitasking berlebihan

Multitasking bukanlah hal yang bagus. Meski terlihat amat produktif, multitasking sebenarnya malah menurunkan fokus dan cenderung membuatmu kelelahan. Multitasking juga mendorong kecemasan berlebihan yang pada akhirnya akan berdampak ke kondisi mental.

Ambil waktu untuk bersantai di tengah kesibukan

Istirahatlah ketika lelah. Kesibukan bukanlah segalanya. Kamu memerlukan waktu untuk bersantai, bahkan di sela-sela kesibukan. Biasakan beri jeda waktu 10-15 menit saat bekerja agar tidak mudah stres.

Biasakan melakukan jurnaling

Rutin menuliskan perasaan atau kondisi sehari-hari dapat membantumu mengurai emosi-emosi yang mengangganggu. Melalui jurnaling, kamu menjadi punya kesempatan untuk mengenali diri sendiri dan menggali banyak hal tersembunyi yang selama ini tak kamu sadari.

Lakukan konseling rutin

Konseling akan mengarahkanmu pada upaya-upaya terbaik dalam menghadapi masalah dan tekanan. Proses konseling biasanya tidak hanya terjadi satu kali, melainkan butuh rutin. Saat konseling, kamu akan didampingi profesional dalam mengurai emosi tersembunyi sampai akar-akarnya. Rutin konseling sama artinya dengan merawat kondisi mental agar tetap sehat.

Kesehatan mental sejatinya sama pentingnya dengan kesehatan badan. Maka, rutin cek kondisi mental adalah kunci untuk merawat diri sebelum mengalami gangguan yang lebih parah.